Selasa, 13 November 2012

BUDIDAYA TANAMAN KUBIS


1. CULTIVAR / VARIETAS.
Globe master, Emerald Cross Hybrid, Copenhagen, Green cup, Ecarliana, Green point,Savoy king Hybrid dan masih banyak varietas lainya.
2. SYARAT TUMBUH.
      Iklim
      Pengaruh angin dirasakan pada evaporasi lahan dan evapotranspirasi tanaman.
      Laju angin yang tinggi dalam waktu lama (kontinyu) mengakibatkan
      keseimbangan kandungan air antara tanah dan udara terganggu, tanah kering dan
      keras, penguraian bahan-bahan organik terhambat, unsur hara berkurang dan
      menimbulkan racun akibat tidak ada oksidasi gas-gas beracun di dalam tanah.
      Disebutkan jumlah curah hujan 80% dari jumlah normal (30 cm) memberikan
      hasil rata-rata 12% dibawah rata-rata normal
      Stadia pembibitan memerlukan intensitas cahaya lemah sehingga memerlukan
      naungan untuk mencegah cahaya matahari langsung yang membahayakan
      pertumbuhan bibit. Sedangkan pada stadia pertumbuhan diperlukan intensitas
      cahaya yang kuat, sehingga tidak membutuhkan naungan.
     Tanaman kubis dapat hidup pada suhu udara 10-24 derajat C dengan suhu
     optimum 17 derajat C. Untuk waktu singkat, kebanyakan varietas kubis tahan
      dingin (minus 6-10 derajatC), tetapi untuk waktu lama, kubis akan rusak kecuali
      kubis berdaun kecil (<3> 9).
      Kandungan air tanah yang baik adalah pada kandungan air tersedia, yaitu pF
      antara 2,5-4. Dengan demikian lahan tanaman kol memerlukan pengairan yang
      cukup baik (irigasi maupun drainase).
      Ketinggian Tempat
      Tanaman kubis dapat tumbuh optimal pada ketinggian 200-2000 m dpl. Untuk
      varietas dataran tinggi, dapat tumbuh baik pada ketinggian 1000-2000 m dpl.
3.  PERSEMAIAN.
     Pembibitan
     Persyaratan Benih
     Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
     a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
     b) Benih harus bebas hama dan penyakit.
     c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta
         bersih dari kotoran.
     d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
     e) Mempunyai daya kecambah 80%.
      f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
   . Penyiapan Benih
     Penyiapan benih dimaksudkan untuk mempercepat perkecambahan benih dan
     meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Cara-cara
     penyiapan adalah sebagai berikut:
     -. Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis
         yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C
         selama 15-30 menit.
     -. Penyeleksian benih, dengan merendam biji dalam air, dimana benih yang baik
         akan tenggelam.
     -. Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih
         cepat berkecambah
    Kebutuhan benih per hektar tergantung varietas dan jarak tanam, umumnya
    dibutuhkan 300 gram/ha          
    Benih harus disemai dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan.
    Penyemaian dapat dilakukan di bedengan atau langsung di bumbung (koker).
    Bumbung dapat dibuat dari daun pisang, kertas makanan berplastik atau polybag
    kecil
   Teknik Penyemaian Benih
    Hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi persemaian antara lain: (1)
    tanah tidak mengandung hama dan penyakit atau faktor-faktor lain yang
    merugikan; (2) lokasi mendapat penyinaran cahaya matahari cukup; dan (3) dekat
    dengan sumber air bersih.
    Penyemaian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
    -. Penyemaian di bedengan
        Sebelum bedengan dibuat, lahan diolah sedalam 30 cm lalu dibuat bedengan
        selebar 110-120 cm memanjang dari arah utara ke selatan. Tambahkan ayakan
        pupuk kandang halus dan campurkan dengan tanah dengan perbandingan 1:2
        atau 1:1. Bedengan dinaungi dengan naungan plastik, jerami atau daun-daunan
        setinggi 1,25-1,50 m di sisi timur dan 0,8-1,0 m di sisi Barat. Penyemaian dapat
       dilakukan dengan dua cara, yaitu disebar merata di atas bedengan atau disebar di
       dalam barisan sedalam 0,2-1,0 cm.Selanjutnya tutup dengan tanah tipis dan siram
        dengan air.
    -. Penyemaian di polybag
        Dengan cara ini, satu per satu benih dimasukkan ke dalam  polybag kecil yang
        berukuran 7-8 cm x 10 cm. Media penyemaian adalah campuran tanah halus
        dengan pupuk kandang dengan perbandigan 2:1 atau 1 : 1.
              Masukan benih  satu – satu ke dalam polibag plastic yang sudah di isi   media
              tanam sedalam 0,2 – 1,0 cm. tutup tipis dengan tanah atau pupuk kandang matang.
              Siram air pakai gembor penyiraman , dan terakhir tutup pakai daun pisang untuk
              menjaga kelembaban.Setelah tumbuh ke   cambah buang penutup daun pisang.
              Siram pagi dan sore. Lihat kondisi tanah.
        Pemeliharaan Pembibitan / Penyemaian
  Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari tergantung cuaca.
  Pengatur naungan persemaian dibuka setiap pagi hingga pukul 10.00 dan sore mulai
  pukul 15.00. Diluar waktu diatas, cahaya matahari terlalu panas dan kurang
  menguntungkan bagi bibit.
  Penyiangan dilakukan terhadap tanaman lain yang dianggap mengganggu
  pertumbuhan bibit, dilakukan dengan mencabuti rumput-rumput/gulma lainnya yang
  tumbuh disela-sela tanaman pokok.
  Dilakukan pemupukan larutan urea dengan konsentrasi 0,5 gram/liter dan
  penyemprotan pestisida ½ dosis jika diperlukan.
  Hama yang menyerang biji yang belum tumbuh dan tanaman muda adalah semut,
  siput, bekicot, ulat tritip, ulat pucuk, molusca dan cendawan. Sedangkan, penyakit
  adalah penyakit layu. Pencegahan dan pemberantasan digunakan Insektisida dan
  fungisida.
3. PENGOLAHAN LAHAN / TANAH.
   Lahan sebaiknya bukan lahan bekas ditanami tanaman famili Cruciferae lainnya.
   Dilakukan pengukuran pH dan analisa tanah tentang kandungan bahan organiknya
   untuk mengetahui kecocokan lahan ditanami kol/kubis.

Tanah digemburkan dan dibalik dengan dicangkul atau dibajak sedalam 40-50 cm, dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan diberi pupuk dasar. Setelah itu, dibiarkan terkena sinar matahari selama 1-2 minggu untuk memberi kesempatan oksidasi gas-gas beracun dan membunuh sumber-sumber patogen.
      Lalu  di buat bedengan / guludan selebar 80 – 100 cm, tinggi 35 cm dengan jarak antar
       bedengan / guludan 40 -50 cm.
       Pengapuran hanya di lakukan jika PH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis kapur
      yang sesuai  nilai PH tanah , tetapi umumnya  berkisar antara 1 -2 ton / ha dalam bentuk
      kalsit atau dolomit. Kapur di campurkan merata pada saat pembuatan bedengan./
      guludan. Untuk pemupukan dasar campurkan 13 -18 ton / ha pupuk kandang, atau pakai
      campuran pupuk makro UREA 87 kg,+ ZA 187 kg + TSP 311 kg + KCL 90 kg/ha
     (.Rekomondasi untuk tanaman Brokoli pada tanah Mineral dengan tingkat kandungan P
      dan K sedang ).

4. PENANAMAN.
 Pemindahan dilakukan bila bibit telah mempunyai perakaran yang kuat. Bibit dari
 benih/biji siap ditanam setelah berumur 6 minggu atau telah berdaun 5-6 helai,
 sedangkan bibit dari stek dapat dipindahkan setelah berumur 28 hari.
 Pemindahan bibit dilakukan dengan cara sebagai berikut:
-. Sistem cabut, bibit dicabut dengan hati-hati agar tidak merusak akar. Bila disemai pada polybag, pengambilan bibit dilakukan dengan cara membalikkan polybag dengan batang bibit dijepit antara telunjuk dan jari tengah, kemudian polybag ditepuk-tepuk perlahan hingga bibit keluar.  
-. Sistem putaran, caranya tanah disiram dan bibit dengan diambil beserta tanahnya 2,5-3 cm dari batang dengan kedalaman 5 cm.
Penentuan Pola Tanam                                                                                        Penentuan pola tanam tanaman sangat bergantung kesuburan tanah dan varietas tanaman dengan jarak tanam 50 x 50 cm. Pola penanaman ada dua yaitu larikan dan teratur seperti pola bujur sangkar; pola segi tiga sama sisi; pola segi empat dan pola barisan (barisan tunggal dan barisan ganda). Pola segi tiga sama sisi dan bujur sangkar tergolong baik karena didapatkan jumlah tanaman lebih banyak.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam sedalam cangkul atau dengan ukuran garis tengan 20-25 cm sedalam 10-15 cm.
 Cara Penanaman
-. Waktu tanam yang baik yaitu pada pagi hari antara pukul 06.00-10.00 atau sore hari antara pukul 15.00-17.00, karena pengaruh sinar matahari dan temperatur tidak terlalu tinggi.
-. Pilih bibit yang segar dan sehat (tidak terserang penyakit ataupun hama).
-. Bila bibit disemai pada bumbung daun pisang atau, ditanam bersama dengan bumbungnya, bila disemai pada polybag plastik maka dikeluarkan terlebih dahulu dengan cara membalikkan polybag dengan batang bibit dijepit antara telunjuk dan jari tengah, kemudian polybag ditepuk-tepuk secara perlahan hingga bibit keluar dari polybag.
-. Bila disemai dalam bedengan diambil dengan solet (sistem putaran), caranya menggambil bibit beserta tanahnya sekitar 2,5-3 cm dari batang sedalam 5 cm.
-. Bibit segera ditanam pada lubang dengan memberi tanah halus sedikit-demi sedikit dan tekan tanah perlahan agar benih berdiri tegak.
-. Siram bibit dengan air sampai basah benar.
5. PEMELIHARAAN.
Penyulaman .
Di lakukan 3-7 hari setelah tanam , dengan mengganti tanaman yang mati atau
tanaman yang tidak sehat pertumbuhanya, dengan bibit baru yang baik dan sehat.
Setelah selesai penyulaman siram dengan air tanaman yang baru di ganti.
   Penyiangan
   Penyiangan dilakukan bersama dengan penggemburan tanah sebelum pemupukan
atau bila terdapat tumbuhan lain yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
Penyiangan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam karena dapat
merusak sistem perakaran tanaman, bahkan pada akhir penanaman sebaiknya tidak
dilakukan.
   Pembubunan
   Pembumbunan dilakukan bersama penyiangan dengan mengangkat tanah yang ada
pada saluran antar bedengan ke arah bedengan berfungsi untuk menjaga kedalaman
         parit dan ketinggian bedeng dan meningkatkan kegemburan tanah.
   Perempelan
   Perempelan cabang/tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin untuk menjaga
   tanaman induk agar pertumbuhan sesuai harapan, sehingga zat makanan
   terkonsentrasi pada pembentukan bunga seoptimal mungkin.
   Pemupukan susulan / tambahan.
   Pemupukan susulan I dilakukan dengan Urea 1gram per tanaman melingkari
   tanaman dengan jarak 3 cm disaat tanaman kelihatan hidup untuk mendorong
   pertumbuhan. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 10-14 hari dengan dosis 3-5
   gram, dengan jarak 7-8 cm. Pemupukan ketiga dilakukan pada umur 3-4 minggu
   dengan dosis 5 gram pada jarak 7-8 cm. Bila pertumbuhan belum optimal dapat
   dilakukan pemupukan lagi pada umur 8 minggu.
   Pengairan dan Penyiraman
  Waktu pemberian air sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari. Pada musim
   kemarau, pengairan perlu dilakukan 1-2 hari sekali, terutama pada fase awal
   pertumbuhan dan pembentukan bunga.atau lihat kondisi tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar